1. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Sumatera Utara (kunjungi)
2. Dinas Kelautan dan PerikananProv. Jambi (kunjungi)
3. Dinas Kelautan dan PerikananProv. Bangka Belitung (kunjungi)
4. Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta (kunjungi)
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jawa Barat (kunjungi)
6. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. DIY (kunjungi)
7. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jawa Timur (kunjungi)
8. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jawa Tengah (kunjungi)
9. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. NTB (kunjungi)
10. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalimantan Barat (kunjungi)
11. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalimantan Timur (kunjungi)
12. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Gorontalo (kunjungi)
13. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulawesi Tengah (kunjungi)
14. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulawesi Utara (kunjungi)
15. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulawesi Selatan (kunjungi)
16. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Maluku Utara (kunjungi)
17. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes (kunjungi)
18. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bantul (kunjungi)
19. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Malang (kunjungi)
20. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sumenep (kunjungi)
21. Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Kutai Kartanegara (kunjungi)
22. Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Karimun (kunjungi)
23. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo (kunjungi)
24. Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjung Jabung Barat (kunjungi)
Assalammualaikum
saya tinggal di Kota Tanjung Balai Asahan Propinsi Sumatera Utara, yang saya sangat sedih melihat Nelayan di tempat kami, sekitar 30 % dari 180.000,- Jiwa penduduk di tanjung balai adalah Nelayan.
semenjak adanya Pukat Harimau (tangkul tarik) penghasilan ikan sangat berkurang secara drastis dan merugikan bagi nelayan tradisional
alasannya : seluruh ikan bahkan batu karang dan bibit-bibit ikan di laut habis disapu dengan kapal tersebut.
yang saya kesalkan tidak ada pandangan serius dari pemerintah, penghasilan tidak mencukupi sehingga masyarakat nelayan kurang sejahtera, sampai kapan ini akan terjadi ????
apakah anak cucu kami nantinya akan merasa lebih berat lagi, kapan lagi dicegah kalau bukan sekarang, kami harapkan hentikan Pukat Harimau/Tangkul Tarik ini !!!!
saya bukan nelayan atau sejenis nya, cuma saya ini masyarakat biasa
No. HP 085261535645 terima kasih
Keberadaan Pukat Gandeng Dua (2) dengan jenis alat tangkap Gillnet dan Pukat Trawl sesungguhnya meresahkan nelayan Kota Tanjungbalai terutama Nelayan yang zona tangkap berada di WPP 571 Jalur – 1, penghasilan nelayan kecil ini semakin hari semakin memprihatinkan dengan beroperasionalnya jenis alat tangkap tersebut, untuk dengan sepuluh jari disusun sebelas dengan kepala kami tundukan semoga hal ini dapat ditinjaklanjuti dengan sidak kelapangan tanpa adanya pemberitahuan kepada komponen/lembaga pendukung karena dikhawatirkan hasil yang akan dicapai sama sekali tidak tercapai, untuk harapan dan tindaklanjut dari Bapak kami ucapkan terimakasih ……….
Selamat siangg. Saya pekerja tambak udang di sumatra utara mao bertanya masalah retribusi hasil perikanan [tambak udang] y ang dikutip didaerah kami. Apakah pengutipan retribusi i†ů resmi